NU Luar Negeri Diminta Luruskan Salah Paham Islam di Indonesia

Friday, March 26, 2010

KAMIS, 25 MARET 2010 | 13:05 WIB

Interaktif, Makassar - Perwakilan cabang Nahdlatul Ulama (NU) di luar negeri diminta lebih aktif mengkampanyekan program-program NU terutama yang berhubungan dengan kemaslahatan umat.

“Perwakilan NU di luar negeri agar lebih pro aktif lagi mengemban amanah umat,” kata Prof Masquri Abdillah, salah satu Ketua Pengurus Besar NU Perwakilan Luar Negeri, saat menyampaikan tanggapan terhadap pemandangan umum peserta Muktamar NU siang ini.

Menurutnya, sejauh ini, kiprah perwakilan NU di beberapa negara belum optimal. Padahal, kata dia, potensi untuk pengembangan organisasi sangat terbuka lebar.

Di sisi lain, fungsi ganda yang bisa diemban perwakilan tersebut selain untuk pengembangan organisasi adalah sebagai mediator dalam membuka sekat-sekat yang selama ini ada antara Islam dengan barat.

“Peran itu harus bisa dimaksimalkan untuk membuka dialog dengan barat, supaya tidak salah paham terhadap islam,” ujarnya.

Fungsi lain, NU perwakilan luar negeri mampu dioptimalkan guna memfasilitasi komunikasi antara ulama Indonesia dan ulama di negara bersangkutan. Media seperti ini akan sangat efektif untuk menjelaskan posisi Islam yang sebenarnya.

"Termasuk tudingan pihak luar yang mengatakan Islam di Indonesia sudah tidak asli lagi karena banyak amalan-amalan yang mengandung bid’ah,” ujarnya menguraikan.

Masquri menambahkan, sebagai organsisasi massa yang berasal dari negara muslim terbesar, peran perwakilan NU bisa mendorong terciptanya perdamaian dunia. “Perwakilan NU di luar negeri, juga bisa memainkan peran diplomasi sebagai salah satu upaya pengembangan organisasi,” kata dia.

Hingga saat ini, ada 42 perwakilan NU yang tersebar di beberapa negara. Perwakilan tersebut disetarakan dengan pengurus cabang NU di Indonesia.

ARIFUDDIN KUNU

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box