Dua Warga Amerika 'Nyantri' di Muktamar NU

Friday, March 26, 2010

KAMIS, 25 MARET 2010 | 16:08 WIB

Interaktif, Makassar - Peneliti asal Universitas Wisconsin Madison, Amerika Serikat, Jeremy Mench dan Sarah Shair Rosenfield, seperti santri. Saban hari hari mereka membaur di arena muktamar dengan muktamirin. Bahkan keduanya juga tidur di wisma Asrama Haji Sudiang, tempat muktamar berlangsung.

Selama menjadi "santri" mereka merekam hiruk-pikuk asrama haji hingga acara debat sengit di forum sidang. "Dalam depat ciri tradisonal sangat terlihat. Kader organisasi tidak terpancing dengan kemajuan global. Sama dengan warga NU di Amerika," ujar Mench kepada Tempo, Kamis (25/3).

Selain wawancara, Mench dan Rosenfield menebar kuisioner kepada muktamirin. Sampi hari ketiga, dia mengumpulkan sekitar 300 responden yang bersedia mengisi formulir kuisionernya. "Targetnya sebanyak-banyaknya responden," kata dia.

Dari 300-an responden, menurut Mench, ketika ditanya soal keyakinan, mereka umumnya menghendaki penguatan ideologi Islam melekat pada masyarakat Indonesia. Sedangkan kiprah NU, responden menginginkan NU ke depan lebih memperhatikan bidang pendidikan dan kesehatan dibanding kegiatan politik.

Kegiatan penelitian selama satu tahun ini di Indoesnia, kata Mench, tidak cuma di NU. Dia juga meneliti organisasi Muhammadiyah dan Persis. Ketiganya dipilih karena memiliki ideologi berbeda tapi sama-sama besar dalam segi organisasi.

Perbedaan ideologi itu, kata dia, misalnya Muhhamadiyah lebih menonjol modernisasinya karena mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan NU lebih bersifat tradisional lantaran massanya hidup dipedesaan. "Adapun organisasi Persis lebih ortodok."

SAHRUL

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box