33 PW Ansor Ancam Keluar dari NU

Friday, March 26, 2010
Kamis, 25/03/2010 | 19:23 WIB
33 PW Ansor Ancam Keluar dari NU

Semarang - Jika Muktamar NU Ke - 32 di Makassar, Sulawesi Selatan, memutuskan untuk menghilangkan badan otonomi di NU, maka Gerakan Pemuda (GP) Ansor se Indonesia, sepakat keluar dari organisasi NU. Sebab dalam pembahasan AD/ART di Muktamar NU, ada indikasi melemahkan badan otonom.

“Hingga saat ini, Kamis (25/3) pukul 16.00 WIB, pembahasan AD dan ART NU masih berlangsung. Pengurus PW GP Ansor se-Indonesia terus mengikuti perkembangan Muktamar NU ke 32 di Makasar," kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Jateng, Achmad Majidun yang mengikuti Muktamar NU di Makasar, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (25/3).

Ancaman yang dilakukan PW GP Ansor se Indonesia untuk keluar dari organisasi NU, serius dan tidak main-main, karena 33 pengurus GP Ansor hadir dan mengikuti Muktamar NU. Bahkan kesepakatan untuk keluar dari organisasi NU, tinggal menunggu momentum, tentunya kalau memang Muktamar NU benar-benar menghilangkan badan otonom.

“Untuk apa GP Ansor tetap di bawah naungan organisasi NU, jika badan otonom dilemahkan atau tidak berfungsi optimal," kata Majidun.

Menurut Majidun, enam komisi yang membahas AD/ART, satu diantaranya membahas masalah organisasi, antara lain menyangkut status badan otonom. Sedang GP Ansor merupakan salah satu dari beberapa badan otonom di bawah naungan organisasi NU tersebut.

Draf tentang badan otonom di AD dan ART, akan diubah dalam Muktamar NU sebagai organisasi warga nahdliyin. Sedang kepengurusan badan otonom di setiap tingkatan, akan ditetapkan oleh pimpinan NU setempat. "Ini kami tolak, karena menghilangkan esensi otonomi, sebab semuanya akan bermuara di NU," katanya.

Padahal selama ini, badan otonom NU, termasuk GP Ansor adalah berdiri sendiri, dimana kepengurusan di setiap tingkatan, dipilih secara internal untuk selanjutnya mendapatkan surat keputusan dari pengurus pusat. Jika esensi badan otonom dilemahkan, jelas tidak ada kemandirian.

PW GP Ansor se Indonesia, tetap menghendaki kewenangan badan otonom NU untuk secara penuh mengatur internal setiap organisasinya. Dengan demikian, GP Ansor sebagai organisasi pemuda NU, tetap mandiri dalam melaksanakan organisasi, meski dalam menjalankan organisasi tetap mengacu pada keputusan NU.

“PW Ansor se Indonesia, mengajak badan-badan otonom lainnya di NU, untuk terus menggalang opini agar esensi badan otonom di bawah organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia tetap seperti semula. Penggalangan opini penting dilakukan, agar upaya Muktamar NU melemahkan badan otonom, tidak terjadi, karena badan otonom tidak mempunyai hak suara di forum muktamar," ujarnya. (Py)

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box