Ulama Dituntut Aplikasikan Ilmunya

Monday, March 22, 2010

MAKASAR, (PRLM).-Ulama sekaligus Guru Besar Universitas Damascus Syiria Prof. Dr. Wahbah Juhaeli mengatakan, ulama diminta tidak saja pintar mengajarkan teori atau ilmu-ilmu secara teroritis, tetapi mesti mampu mengapilakasikannya. Dengan demikian, ulama akan memberikan peran lebih untuk agen perubahan.

“Peran ulama tidak hanya berada di tataran nilai menyebarkan ilmu, tetapi sekarang mesti mengambil peran lebih dari itu, yaitu memberikan contoh dari penerapan teori yang diajarkan kepada ummat,” kata Prof Wahbah Juhaeli, dalam seminar peran ulama yang dilangsungkan oleh panitia Muktamar NU ke 32, Senin (22/3) di hotel Sahid, Makasar.

Seminar yang dibuka oleh Ketua Umum PBNU K.H. Hasyim Muzadi itu, menghadirkan para pembicara dari luar negeri, seperti Prof Dr. John Hendrik, ahli sejarah Islam dari Belanda, dan Dr. Datuk Awan Jahidi Haji Luan The dari Malaysia. Hadir kesempatan itu, para ulama dari berbagai belahan dunia dan para pengurus PBNU.

Menurut Wahbah Juhaeli, arti penting aplikasi teori diberikan oleh ulama, bukan saja untuk meningkatkan kepercayaan atas yang diajarkan mereka, tetapi lebih dari itu agar pelaksanaan teori tidak diambil oleh pihak luar. “Ulama harus yang mengambil peran dalam aplikasi juga, karena ulama mengetahui ilmu atau teorinya,” katanya.

Dicontohkan, dalam dunia perbankan, ulama termasuk di lingkungan pesantren, harus mampu mengaplikasikan perbankan secara syariah. Dengan demikian, perbankan secara Islam yang diambil dari teori keagamaan, dalam pelaksanaanya sesuai.

Begitu juga dalam bidang lainnya, ulama dalam meningkatkan perannya, harus mampu menjabarkan teorinya, termasuk dalam hukum pidana, pertanian, sosial atau lainnya.

Prof John Hendrik meminta para ulama harus merumuskan kembali konsep jihad, sesuai dengan keadaan sekarang. Alasannya, banyak konsep jihad diaplikasikan kurang tepat dengan kondisi sekarang. Malah, menimbulkan kecurigaan terhadap kaum muslimin, seperti terjadi di Eropa.

“Selain itu, ulama juga mesti mampu merumuskan berbagai penyelesaian persoalan, yang berujung benar-benar untuk kemaslahatan bersama,” kata Hendrik.(A-97/A-178/A-50)***

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box