AS Hikam: Calon Ketum PBNU Tak Konsisten

Monday, March 22, 2010

Senin, 22 Maret 2010, 14:09:40 WIB

Laporan: Zul Hidayat Siregar

Jakarta, RMOL.Pengamat politik AS Hikam menegaskan, dalam sejarah NU baru kali ini ada calon Ketua Umum PBNU yang meminta dukungan kepada pemerintah.

“Baru kali ini ada calon ketua umum PBNU yang meminta restu kepada pemerintah secara pribadi. Ini sudah kelewatan. Tradisi mencalonkan saja itu sebenarnya sudah tidak lazim,” kata AS Hikam kepadaRakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 22/3).

Bekas Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Abdurrahman Wahid ini menegaskan, dengan adanya dukung-mendukung calon dari pemerintah, menjadi bukti bahwa calon tersebut tidak konsisten. Dia mengingatkan, hampir semua calon mengatakan akan mengembalikan NU sebagai organisasi sosial kemasyaraatan dan menjauhi politik praktis.

“Dengan meminta dukungan kepada pemerintah, berarti sudah masuk ke ranah politik. Apa pun kalau ketemu Presiden, tidak mungkin tidak politik. Tidak konsisten,” tegasnya.

Sebagai organisasi civil society yang berada di garda terdepan, lanjutnya, NU tidak perlu mendekati pemerintah. Bahkan, tegasnya, kalau perlu NU tidak perlu mengundang Presiden saat membuka Muktamar besok (Selasa, 23/3).

Walau demikian, dia mengatakan semuanya terserah warga NU yang menjadi peserta muktamar untuk memutuskan siapa calon ketua Umum PBNU yang layak.

“Terserah kepada warga NU dan muktamirin melihatnya,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua kandidat Ketum PBNU, Said Aqil Siraj dan Shalahuddin Wahid menjumpai SBY.

Said Aqil Siraj yang menemui SBY di Cikeas (Sabtu, 20/3) mengakui bahwa SBY mengharapkannya untuk menjadi Ketua Umum PBNU.

Sedangkan Gus Solah, panggilan akrab Shalahuddin Wahid, menemui SBY sehari sebelumnya. Walaupun adik Gus Dur ini mengaku tidak ada dukung-mendukung. [zul]

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box