Muktamar NU Diminta Agendakan Konflik PKB
Surabaya (ANTARA News) - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) XXXII di Makassar, Sulawesi Selatan, 23-27 Maret 2010 diminta mengagendakan pembahasan mengenai konflik yang terjadi di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kalau memang NU memiliki kepedulian terhadap PKB maka konflik yang terjadi di tubuh PKB ini harus dibahas di dalam muktamar," kata salah satu Wakil Ketua DPP PKB, Effendi Choirie, di Surabaya, Senin.

Menurut dia, NU tidak boleh tinggal diam melihat konflik yang terjadi di tubuh partai politik berlambang jagat itu. "NU harus bertanggung jawab karena yang mendirikan PKB," kata anggota Komisi I DPR itu.

Pihak yang bisa mengendakan pembahasan konflik PKB di Muktamar adalah Komisi Rekomendasi. "Komisi Rekomendasi ini yang sangat memungkinkan membahas masalah PKB," ucap Choirie.

Apa pun hasilnya, lanjut dia, PKB harus menerimanya. "Mau islah atau dibubarkan, semua pengurus PKB harus menerimanya karena NU yang mendirikan partai ini," katanya usai mengikuti rombongan Komisi I menemui Gubernur Jatim Soekarwo itu.

Meskipun demikian, dia berharap, NU bersedia membantu upaya islah di tubuh PKB. "Setidaknya bisa memfasilitasi upaya islah itu," tuturnya berharap.

Ia menambahkan, kalau pun Muktamar NU tidak mengagendakan pembahasan konflik, pihaknya minta pengurus PBNU yang akan datang turun tangan.

"Kami berharap, pengurus NU yang baru nanti bisa menengahi persoalan yang terjadi di tubuh PKB," kata Choirie.
(T.M038/C004/P003)