Lili Wahid: PKB Jangan Balas NU Air Tuba

Monday, March 22, 2010
Lili Wahid mengingatkan peran Ketua NU Hasyim Muzadi yang mendukung PKB Muhaimin dulu
SENIN, 22 MARET 2010, 16:00 WIB
Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam
Lili Wahid, politisi PKB satu-satunya yang memilih Opsi C (Antara/ Yudhi Mahatma)

VIVAnews - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa, Lili Hadija Wahid, mengimbau elit PKB tidak bersikap seperti orang yang tak berterimakasih kepada tokoh NU yang telah berjasa besar dalam perjalanan partai. “Saya hanya ingin mengajak semuanya itu proporsionallah, jangan habis manis sepah dibuang, jangan air susu dibalas air tuba,” ujar Lily dalam jumpa pers di DPR, Jakarta, Senin 22 Maret 2010.

Dalam hal ini, Lili menanggapi Marwan Ja'far yang pada Jumat lalu seolah melupakan jasa Ketua umum PBNU Hasyim Muzadi yang dulu memberikan dukungan kepada DPP PKB yang berkantor di jalan Sukabumi, Menteng. “Ini kaitannya dengan Muktamar NU ke depan. Ada kondisi islah yang diinginkan oleh seluruh elemen di PKB,” kata adik bungsu pendiri NU, Abdurrahman Wahid itu.

Lili mengatakan Mustofa Bisri atau Gus Mus telah mengusulkan agar PBNU memfasilitasi islah PKB dengan cara islah tanpa syarat. Islah tanpa syarat itu demi membuka kesempatan bangkitnya kekuatan NU dalam menyalurkan aspirasi politik warga nahdliyin. Bagaimanapun NU yang sejak awal pembentukannya memang punya misi politik. Tetapi politik yang dimaksud adalah sesuai khittah yaitu politik kebangsaan dan kenegaraan, bukannya politik praktis kekuasaan semata.

Lili wahid sendiri menentang keras apabila NU malah terjebak dalam dunia politik praktis.“Misalnya, NU mendorong pemerintah Indonesia mendukung Iran. Itu menurut saya perlu karena sifatnya memperjuangkan keadilan bagi semua umat. Tetapi kalau terkait Pemilu, Pilpres, pilkada, sebaiknya NU menjaga jarak,” kata Lili.

DPP PKB yang berkantor di Kalibata, kata Lili, tengah melakukan gugatan SK No. 70 Menteri Hukum dan HAM terkait periodesasi kepengurusan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua DPP PKB hingga 2013. Keputusan sela PN Jakarta Pusat menyatakan bahwa kepengurusan PKB masih dalam perselisihan.
“Kalau pengadilan menentukan agar kembali ke Muktamar Semarang itu artinya masa periode Muhaimin berakhir pada 2010,” kata Lili.

Keputusan inkracht, kata Lili, diperkirakan akan keluar pada April 2010. Dan kelihatannya akan kembali pada Muktamar Semarang, yang terjadi April tahun 2005 silam. “Ada juga judicial review di MK, kemungkinan April juga akan keluar. Saya ingin aturan partai itu dijalankan dengan benar,” kata Lili.

Apabila PKB tidak segera melakukan islah, menurut Lily, tantangan ke depannya lebih berat lagi. Dkungan pemilih terhadap PKB akan kian melemah, bahkan bukan tidak mungkin PKB bakal hilang dari percaturan politik di Indonesia pada 2014.

Lili menuturkan warga NU sangat kecewa dengan keputusan PKB pada kasus Century. Seharusnya parpol itu menyerap aspirasi masyarakat bawah, tapi faktanya tidak. DPP PKB hanya menyuarakan suaranya sendiri dengan memilih opsi A.

Lili membantah bahwa dirinya mendukung atau membela Hasyim yang santer kabarnya bakal didaulat menjadi Ketua Rois Am Syuriah PBNU dalam Muktamar NU 2010 di Makassar. “Saya hanya ingatkan kepada elit-elit PKB, janganlah tidak terima kasih kepada siapapun yang telah membantu kita, saya bukannya membela Pak Hasyim, tapi hanya mau meluruskan masalahnya saja,” kata Lili.

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box