Selasa, 23 Maret 2010 - 08:35 wib
Foro HL: pemiluindonesia.com
JAKARTA – Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-32 segera dimulai. Sejumlah pihak mulai menabuh genderang perang untuk menduduki kursi pertama ormas terbesar di Indonesia ini.
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, Muktamar NU kali ini berlangsung sangat meriah. Pasalnya, sejumlah nama yang mencalonkan diri memiliki kelebihan satu sama lain.
“Pertarungan Muktamar kali ini sangat seru. Saya menduga akan ada perpecahan kubu antara kubu Hasyim dan non-Hasyim,” ujar Burhanuddin saat dikonfirmasi okezone, Selasa (23/3/2010).
Menurutnya, kubu Hasyim adalah pihak yang menginginkan ketua NU dua periode ini menduduki jabatan Rais Am Syuriah menggantikan KH Sahal Mahfudz. Sedangkan untuk dewan Tanfidz, kubu Hasyim menginginkan Ahmad Bagja menjadi ketua.
“Sedangkan pihak yang non-Hasyim adalah mereka yang kecewa kepada Hasyim karena telah membawa NU ke politik praktis,” tandas peneliti Lembaga Survei Indonesia ini.
Adapun pihak yang kecewa terhadap kubu Hasyim adalah KH Salahuddin Wahid sebagai representasi keluarga Bani Hasyim, Said Agil Siradj yang mewakili golongan ulama, Slamet Effendi Yusuf yang mewakili politisi, dan Ulil Absar Abdala yang mewakili jaringan Islam liberal.
Kendati demikian, Burhanuddin berharap Muktamar kali ini tidak hanya sebatas merebutkan posisi Ketua Umum PBNU, namun juga dijadikan momentum untuk menarik NU dari politik praktis. “NU jangan sampai tenggelam ke politik praktis seperti yang sudah dilakukan elit-elitnya,” pungkasnya.
(teb)
0 comments:
Post a Comment