Hindari Konflik, Rais Am & Ketum PBNU Sebaiknya Dipilih Oleh Kiai Sepuh

Monday, March 22, 2010
Senin, 22/03/2010 15:05 WIB
Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta - Pengamat NU Laode Ida mengusulkan pemilihan ketua umum PBNU dan Rais Am sebaiknya dilakukan oleh perwakilan kiai-kiai sepuh yang diterima oleh warga nadliyin. Hal ini untuk menghindari terjadinya konflik jika harus berebut lewat pemilihan.

"Ketua Umum Tanfidziah dan Rais Aam PBNU kali ini semestinya dipilih oleh sejumlah kiai kredibel seperti yang dilakukan pada muktamar di Situbondo tahun 1984," kata wakil ketua DPD ini kepada detikcom, Senin (22/3/2010).

Langkah terobosan ini dinilai dia akan bisa menyelamatkan NU sebagai ormas yang menghargai peran kiai dan lepas dari konflik. Selain itu cara tersebut akan menjauhkan praktek money politics yang bisa saja terjadi di arena muktamar.

"Alasan saya, pertama untuk mengembalikan ruh NU di mana yang memegang kendali adalah para kiai. Kedua, untuk menghindari konflik internal NU, dan terakhir menghindarkan berkembangnya politik uang yang bisa merusak," papar Laode.

Doktor yang disertasinya mengkaji soal NU ini menilai usulannya sangat mungkin dilakukan jika semua peserta muktamar mau berfikir secara jernih untuk kebesaran NU mendatang. "Caranya, terlebih dulu menentukan para kiai kredibel dengan mempertimbangkan keterwakilan kewilayahan," paparnya.

"Selain itu, pimpinan NU ke depan haruslah figur independen, dan harus menjamin NU steril dari kepentingan politik kekuasaan," pungkasnya.

(yid/nrl)

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box