Para Kandidat Saling Sindir

Monday, March 22, 2010
[ Selasa, 23 Maret 2010 ]


SEJUMLAH kandidat ketua umum PB NU sehari sebelum muktamar resmi dibuka kemarin, mulai saling menyindir soal model kampanye yang dilakukan. Sikap itu berawal dari pernyataan Ahmad Bagja terkait ramainya spanduk dan baliho yang dipasang kandidat ataupun pendukungnya. Ketua PB NU ini menilai model kampanye semacam itu tidak tepat dilakukan di ajang muktamar. "Tidak relevan dilakukan, ini kan bukan pilkada," kata Bagja, di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Karena itu, dia menyatakan, tidak perlu merasa ketinggalan dengan kandidat lain yang spanduk dan balihonya sudah tersebar di sejumlah titik. "Saya kira itu juga kurang cocok dengan akhlak kiai. Toh saya juga merasa tidak perlu memperkenalkan dengan cara seperti itu karena sebagian besar muktamirin sudah kenal baik," ujar salah seorang kandidat ketua umum PB NU tersebut.

Tanpa berkampanye lewat spanduk dan baliho, Bagja tetap yakin bahwa peluangnya dipilih cabang dan wilayah tetap besar. Dia mengklaim sudah mengantongi dukungan setidaknya 48 persen dari total cabang dan wilayah yang ada. "Seperti itu laporan dari teman-teman," ujarnya.

Sindiran Bagja tersebut ditanggapi enteng oleh Said Aqil Siradj, salah seorang kandidat yang termasuk gencar memasang spanduk dan baliho. Menurut dia, sah-sah saja cara orang memperkenalkan diri dengan spanduk maupun baliho.

Namun, tidak berhenti di situ, Said Aqil ikut menyentil calon lain yang juga melakukan hal yang sama dengan dirinya, yakni memasang spanduk dan baliho. "Tapi, di spanduk saya kan tidak menggunakan kebesaran orang lain, misalnya Gus Dur," sindirnya.

Gus Sholah menanggapi enteng sindiran yang dialamatkan kepada dirinya. ''Ya itu kan kreativitas anak-anak saya yang ingin mendukung ayahnya,'' ujarnya.

Dia menyatakan, sindiran Ahmad Bagja dan Said Aqil itu bisa jadi justru ada benarnya. ''Ya saya mau gimana? Menjadi keluarga Wahid itu bukan mau kami. Tapi, diakui atau tidak, itu kan advantage (keuntungan, Red),'' ujarnya.

Perebutan ketua umum PB NU ini bakal ramai. Selain tiga kandidat yang disebut di atas juga muncul empat nam lain. Mereka yakni Masdar Farid Mashudi yang kini masih menjabat salah satu ketua PB NU, mantan Ketua PW NU Jatim Ali Machsan Moesa, mantan Ketua PP Anshor Slamet Efendi Yusuf dan intelektual muda NU Ulil Abshar Abdallah.(dyn/hud/c2/tof)

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box