Rois Aam dalam Tradisi NU Dipilih Muktamirin

Saturday, March 27, 2010
M. Rizal Maslan - detikNews

Makassar - Dalam tradisi NU, Rois Aam itu dipilih langsung oleh peserta muktamar. Dipilih oleh Ahlul Hali Wal 'Aqdi (Dewan Ulama) hanya pada Muktamar ke-28 di Situbondo, Jawa Timur.

"Karena itu, tidak benar jika ada yang mengatakan pemilihan langsung Rois Aam itu menyalahi tradisi seperti yang diungkapkan Gus Mus (KH Mustofa Bisri)," kata Wakil Sekjen PBNU Saiful Bahri Anshori kepada wartawan di Muktamar NU ke-32 Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jum'at (26/3/2010).

Diterapkannya sistem ahlul hali wal 'aqdi di situbondo dalam kondisi darurat. "Saat ini, dalam Muktamar kali ini bukan dalam kondisi darurat, sehingga pemilihan Rois Aam tetap dilakukan secara langsung oleh peserta," jelasnya.

Saiful mencontohkan, pada Muktamar NU ke-31 Donohudan, Boyolali lalu, Rois Aam dipilih oleh peserta muktamar. "Saat itu muncul dua calon, yaitu Mbah Sahal (KH Sahal Mahfuzh) dan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Mbah Sahal yang terpilih, Mbah Sahal ungguli Gus Dur. Jadi, kalau sekarang ada yang mengusulkan ahlul hali wal 'aqdi tidak tepat," ujarnya.

Saiful menambahkan, pada Muktamar NU tahun 1962 juga muncul dua calon Rois Aam, yaitu KH Wahab Chasbullah dan KH Bisri Syamsuri. "Saat itu, yang terpilih adalah Mbah Wahab," ungkapya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan, tidak benar jika ada persaingan calon Rois Aam. "Yang tidak lazim di NU adalah orang mencalonkan sebagai Rois Aam. Saya sendiri tidak tahu saya dicalonkan apa tidak," ucapnya di sela-sela muktamar.

Seperti diberitakan sebelumnya, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengatakan, menyalahi tradisi NU bila seorang Rois Aam dipilih oleh peserta pemilu. Karena itu, Gus Mus mengusulkan Rois Aam dipilih melalui Ahlul Hali wal 'aqdi.

(zal/irw)

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box