Pemilihan Ketum PBNU Diharapkan Tiru Pemilihan Rais Aam

Saturday, March 27, 2010
Muhammad Nur Hayid - detikNews

Makassar - Semua kandidat ketua umum PBNU masih optimis akan mendapatkan dukungan dari muktamirin. Namun para kandidat diminta tahu diri jika dalam penjaringan bakal calon tidak mendapatkan dukungan signifikan.

"Kita tentu harus menghargai demokrasi. Beri kebebasan kepada muktamirin untuk memilih siapa yang terbaik. Kalau nanti hasilnya cukup njomplang, saya kira bisa saja seperi pemilihan Rais Aam tadi," kata calon ketua umum PBNU Slamet Effendy Yusuf kepada wartawan di sela-sela sowan kepada KH Sahal Mahfudh di arena muktamar NU, Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (27/3/2010).

Menurut Slamet, baik pemilihan Rais Aam ataupun ketua umum PBNU harus tetap mengedepankan akhlakul karimah. Hal ini sangat penting untuk menjamin citra NU sebagai organisasi ulama yang menjunjung nilai-nilai dan etika tetap terjaga. "Saya kira semua harus mengedepankan ahlakul karimah. Karena organisasi ini dibangun atas dasar itu," terangnya.

Kandidat lainnya, KH Said Aqil Siradj menyatakan kesiapannya untuk maju demi khidmat yang lebih besar di NU. Dengan optimismenya, Said siap menerima kemenangan dan kekalahan sekaligus.

"Insyallah kita siap. Kalah menang itu kan biasa. Jadi siapapun yang menang nanti kita hargai," katanya dengan mantap.

Hal yang sama juga disampaikan KH Sholahudin Wahid, menurut adik kandung Gus Dur yang mendapatkan dukungan keluarga besar bani Wahid ini, kalah menang dalam bekompetisi merupakan hal yang wajar. Dia pun tidak mempermasalahkan siapapun yang terpilih dalam kompetisi ini.

"Saya siap, insya allah nanti kalau sudah dikehendaki yang diatas, tidak ada yang susah. Saya santai saja, karena kalah menang itu biasa," terangnya.

Sementara Ahmad Bagdja dengan tegas menyatakan optimismenya akan lolos menjadi bakal calon. Hal ini disebabkan karena dia merasa sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadikan NU lebih baik.

"Saya pasrah kepada muktamirin. Kita sudah berusaha dengan sekuat tenaga. 25 Tahun saya mengabdi, dan kalau jadi, insya allah langsung bisa bekerja,” pungkasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ali Maschan Musa. Menurutnya, usaha telah dilakukan dan keputusan di akhirnya tetap ada di muktamirin dan takdir Allah. "Ya kita tunggu saja nanti hasilnya, kan sekarang sedng pemilihan," jawabnya.

Saat ini pemilihan Ketua Umum PBNU sedang memasuki masa penjaringan bakal calon. Jika dari 7 calon yang sudah deklarasi itu mendapatkan minimal 99 suara PCNU, maka calon tersebut akan bisa ikut tahap berikutnya dengan menjadi calon jadi.

Untuk diketahui, dalam pemilihan Rais Aam PBNU, KH Hasyim Muzadi menyatakan mundur dari pencalonan setelah perolehan suaranya dalam babak penjaringan dibawah KH Sahal Mahfudz. Kiai Hasyim mendapatkan dukungan 180 suara sementara Mbah Sahal 272.
(yid/Rez) 

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box