Sabtu, 27/03/2010 20:51:51 WIB
MAKASSAR (Bisnis.com): Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama terpilih Said Aqil Siradj berjanji tidak akan menunggangi organisasi kaum nahdliyin guna menggapai posisi politik strategis dalam pemilu 2014.
Said mengatakan terpilihnya dia sebagai Ketua Dewan Tanfidziyah telah merupakan berkah terbesar dalam hidup dan itu sebagai amanah yang terlalu besar untuk dinodai dengan kepentingan politik praktis.
"Saya jamin, saya tidak akan tertarik dengan tawaran posisi politik. Ini [menjadi ketua umum NU] amanah. Berkah bagi saya tidak ada bandingannya," kata Said dalam keterangan resmi malam ini.
Said telah 15 tahun berkarir sebagai pengurus NU di berbagai posisi. Terakhir, sepanjang 2004-2009, dia menjadi salah satu ketua PB NU.
Pada kesempatan itu, Said membantah pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari sebelum muktamar adalah bentuk meminta restu. Dia mengatakan pertemuan itu hanya silaturahmi biasa dalam kapasitasnya sebagai kiai yang dimintai pendapat.
Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 akan ditutup secara resmi oleh Rois Aam KH Sahal Mahfudz Sabtu malam ini. Penutupan ini lebih cepat dari jadwal Minggu 28 Maret 2010.
Selain berbagai hasil rekomendasi komisi, muktamar kaum nahdliyin yang telah berlangsung sejak 22 Maret di Asrama Haji Sudiang berhasil memilih rois aam dan ketua umum PB NU baru.
Senada dengan Rois Aam Sahal Mahfudz sebelumnya, Said juga menjanjikan organisasi keislaman terbesar di Indonesia itu akan menjadi mitra kritis pemerintah.
"NU selalu menjadi mitra pemerintah untuk membangun kemajuan rakyat. Siapa pun pemerintah atau presidennya, selama program berpihak kepada rakyat, kami akan dukung. Tetapi dengan amar makruf nahi mungkar," kata Said seusai terpilih.
NU ke depan, tutur Said, akan meneruskan program yang baik pada masa pengurus sebelumnya. Ketua umum bersama tim khusus akan membentuk kepengurusan NU 2010-2015 dalam waktu dekat. Said mengungkapkan keinginan pihaknya menggandeng Slamet Effendy Yusuf, saingan utamanya dalam pemilihan, masuk dalam kepengurusan. Demikian pula calon lain yang lebih dulu kandas pada putaran pertama.(fh)
Said mengatakan terpilihnya dia sebagai Ketua Dewan Tanfidziyah telah merupakan berkah terbesar dalam hidup dan itu sebagai amanah yang terlalu besar untuk dinodai dengan kepentingan politik praktis.
"Saya jamin, saya tidak akan tertarik dengan tawaran posisi politik. Ini [menjadi ketua umum NU] amanah. Berkah bagi saya tidak ada bandingannya," kata Said dalam keterangan resmi malam ini.
Said telah 15 tahun berkarir sebagai pengurus NU di berbagai posisi. Terakhir, sepanjang 2004-2009, dia menjadi salah satu ketua PB NU.
Pada kesempatan itu, Said membantah pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari sebelum muktamar adalah bentuk meminta restu. Dia mengatakan pertemuan itu hanya silaturahmi biasa dalam kapasitasnya sebagai kiai yang dimintai pendapat.
Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 akan ditutup secara resmi oleh Rois Aam KH Sahal Mahfudz Sabtu malam ini. Penutupan ini lebih cepat dari jadwal Minggu 28 Maret 2010.
Selain berbagai hasil rekomendasi komisi, muktamar kaum nahdliyin yang telah berlangsung sejak 22 Maret di Asrama Haji Sudiang berhasil memilih rois aam dan ketua umum PB NU baru.
Senada dengan Rois Aam Sahal Mahfudz sebelumnya, Said juga menjanjikan organisasi keislaman terbesar di Indonesia itu akan menjadi mitra kritis pemerintah.
"NU selalu menjadi mitra pemerintah untuk membangun kemajuan rakyat. Siapa pun pemerintah atau presidennya, selama program berpihak kepada rakyat, kami akan dukung. Tetapi dengan amar makruf nahi mungkar," kata Said seusai terpilih.
NU ke depan, tutur Said, akan meneruskan program yang baik pada masa pengurus sebelumnya. Ketua umum bersama tim khusus akan membentuk kepengurusan NU 2010-2015 dalam waktu dekat. Said mengungkapkan keinginan pihaknya menggandeng Slamet Effendy Yusuf, saingan utamanya dalam pemilihan, masuk dalam kepengurusan. Demikian pula calon lain yang lebih dulu kandas pada putaran pertama.(fh)
Posts
0 comments:
Post a Comment