SABTU, 27 MARET 2010 | 04:11 WITA
PWNU Jawa Timur sebagai salah satu basis utama nahdhliyin meminta agar masa jabatan rais aam dan ketua umum dibatasi dua periode. Dengan argumen agar terjadi kaderisasi dan dinamika organisasi berjalan. PWNU Jatim mendapat dukungan sebagian PCNU dari Jawa Tengah di antaranya PCNU Kabupaten Bantul dan Kudus.
Sementara sebagian besar PCNU di kawasan timur Indonesia seperti Papua dan Manado menolak usulan ini. Dengan alasan minimnya stok kader yang bisa menjabat posisi rais amm dan syuriah. SEjumlah PC seperti Cilacap dan Banyuwangi juga mendukung argumen ini. Karena pembahasan yang alot diserta argumen masing-masing kubu, sidang yang membahas masalah masa jabatan ini ditangguhkan.
"Artinya aturan yang ada sekarang tetap berlaku," kata Ketua Panpel, Hafitz Usman. Sebelumnya, upaya serupa untuk membatasi periode kepengurusan syuriah dan tanfidz di semua tingkatan juga diperjuangkan di Muktamar NU Ke-31 di Solo. Namun upaya pembatasan ini juga kembali kandas.
Dengan ditolaknya usulan batasan jabatan ini, otomatis Rais Aam PBNU, KH Sahal Mahfud, yang telah menjabat dua periode memiliki peluang untuk terpilih kembali di periode ketiga. Demikian juga KEtua UmuM PBNU KH Hasyim Muzadi bisa mempertahankan posisinya sekarang.
Namun Hasyim menegaskan komitmennya untuk tidak dicalonkan sebagai ketua tanfidz untuk periode ketiga. Hasyim jauh hari menyatakan keengganannya menahkodai kembali NU (tanfidz) untuk tiga periode. "Dua periode di tanfidz sudah cukup bagi saya. Saatnya kader NU yang lain di posisi itu," kata Hasyim.
Hasyim digadang-gadang untuk mengisi posisi rais aam berkompetisi dengan Kiai Sahal. Meskipun mantan Cawapres Megawati Soekarnoputri ini belum pernah menyatakan secara terbuka keinginannya di posisi ini.(cr7/axa/sur)
Posts
0 comments:
Post a Comment