NU Siap Hadapi Globalisasi

Saturday, March 27, 2010

SABTU, 27 MARET 2010 | 22:58 WIB

TEMPO InteraktifMakassar - Kiai Haji Ahmad Sahal Mahfud, Rois Am Nahdlatul Ulama yang baru terpilih menyatakan organisasi massa Islam terbesar ini siap menghadapi globalisasi. Dia berkomitmen membawa NU menjadi sebuah organisasi Islam yang lebih mengutamakan pendidikan, kesehatan dan ekonomi rakyat.

“NU saat ini berhadapan dengan globalisasi, ini sangat berat buat kami. Jadi untuk menghadapi globalisasi harus ada keseimbangan dalam menjalankan Bahtsul Masail Diniyah Waqiyah dengan kemajuan-kemajuan diera globalisasi ini,” katanya dalam penutupan muktamar Nu ke-32 di Makassar.
Selain itu, dia menambahkan, NU dulu sangat berbeda dengan NU sekarang. Pasalnya NU dulu masih konservatif dan tidak dihadapkan dengan kemajuan dunia modern. “Walaupun berat, saya sebagai rois am yang sudah dipilih oleh para muktamirin, harus siap menjalankan NU menjadi lebih baik dalam lima tahun mendatang,” ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang meminta Ketua rois am maupun Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bisa membawa warga NU menjauhi politik praktis. “Sulawesi Selatan siap apabila NU mengadakan kegiatan-kegiatan akbar seperti ini,” ujar mantan Ketua Dewan Propinsi itu.

Sebelumnya kemenangan Said Aqil sebagai ketua umum PBNU ditanggapi beragam. Pengamat Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, kemenangan Said Aqil akan membawa organisasi massa ini ke arah Islam yang lebih konservatif.

Said dinilai sebagai intelektual muslim yang selalu berkiblat ke Mesir. Arbi juga khawatir Said akan membawa kebijakan NU ke arah pemurnian Islam. "Sehingga basis tradisi NU yang berdasar pada Islam moderat bisa jadi akan diabaikan," katanya.

Kiai yang lahir di Cirebon, pada 3 Juli 1953 ini tercatat telah 15 tahun berkiprah dalam kepengurusan NU. Pada periode 2004-2009, dia menjadi salah satu ketua PBNU.

Senada dengan itu, pengamat yang juga aktivis perempuan Lies Marcoes mengatakan saat ini NU dikuasai oleh kelompok konservatif. "Tradisi NU yang selama ini lebih mengedepankan persaudaraan sudah tidak menonjol lagi," katanya di arena muktamar. 

SAHRUL

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box