'Operasi Senyap' Jelang Pemilihan Rais Am

Saturday, March 27, 2010

Muhammad Nur Hayid - detikNews
Makassar - Malam menjelang pemilihan Rais Am PBNU benar-benar sibuk. Beberapa kiai baik
yang menjadi calon Rais Am ataupun yang punya hak suara melakukan pertemuan dan pembicaraan.

Sekitar pukul 01.30 WITA salah satu tokoh senior NU KH Habib Luthfi asal Pekalongan menemui KH Hayim Muzadi. Tidak tahu apa yang dibicarakan, sebab, keduanya melakukan pertemuan 4 mata.

"Benar, memang semalam beliau berdua bertemu. Tapi saya tidak tahu apa yang
dibicarakan, karena pertemuannya hanya berdua," kata salah satu orang dekat Hasyim Muzadi, Masduki Baidlowi kepada detikcom di sela-sela pemilihan Rais Am di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (27/3/2010).

Menurut Masduki, sebelum bertemu Habib Luthi, siang harinya, (Jumat, 26/3)
Hasyim juga bertemu dengan KH Maimun Zubair. Agenda pertemuan 2 kiai ini juga tidak diketahui pasti, namun diyakini tidak akan jauh-jauh dari soal posisi Rais Am yang akan diperebutkan siang ini.

"Siangnya, Pak Hasyim juga bertemu Mbah Mun, tapi saya juga tidak tahu ada
kesepakatan apa diantara keduanya, yang pasti bersilaturahmi," terangnya.

Sementara, para kiai sepuh lainnya pada Jumat sore (26/3/2010) diberitakan
melakukan pertemuan di kediaman kiai sepuh asal Makassar KH Sanusi Baco.
Pertemuan yang dihadiri oleh KH Sahal Mahfudz, KH Mustafa Bisri, KH Maimun
Zubair, KH Ma'ruf Amien,KH Maghfur Usman, KH Tholchah Hasan, Prof Khotibul Umam, KH Asnawi Latif dan beberapa lainnya ini direncanakan untuk membahas soal bagaimana sebaiknya muktamirin menyikapi kerasnya pertarungan memperebutkan Rais Am.

KH Hasyim Muzadi juga ikut diundang dalam pertemuan itu, namun memilih tidak
hadir karena menduga pertemuan tersebut bisa menghalangi langkahnya karena ada isu pertemuan itu untuk menetapkan ahlul halli wal aqdi (pemilihan Rais Am oleh para senior NU). Beberapa hal yang ternyata belum dirancang secara matang dalam pertemuan itu menjadikan kesepakatan ahlul halli wal aqdi menjadi tidak dapat dicapai.

"Memang ada upaya untuk menjadikan kesepakan ahlul halli wal aqdi, tapi gagal, karena tidak dirancang dengan baik. Apalagi di Komisi Organisasi sedang diselesaikan rumusan AD ART yang salah satunya membahas soal cara pemilihan Rais Am," papar Masduki.

Akibat gagalnya upaya memilih Rais Am secara musyawarah mufakat, Jumat malam
masing-masing tim melakukan lobi terakhir kepada para muktamirin. Tim kiai KH Sahal Mahfudz yang memang sejak lama sudah memastikan ikut berkompetisi
memperbutkkan posisi Rais Am demi mengawal NU agar tidak terseret ke politik
praktis memantabkan lobi-libi dan pendekatan kepada muktamirin.

Demikian halnya dengan tim KH Hasyim Muzadi, dengan pendekatan terbuka maupun tertutup juga melakukan finalisasi dukungan terhadap Hasyim. Sementara Tim KH Maimun Zubair juga demikian halnya. Mbah Mun yang merupakan Ketua Majelis Syariah di PPP dikabarkan didukung oleh tim dari PPP.

"Semalam semua melakukan konsolidasi akhir. Semua tim sukses calon Rais Am
melakukan finalisasi dukungan untuk menghadapi pemilihan saat ini," terang
sember detik yang tidak mau disebutkan namanya.

Pantauan detikcom di lokasi muktamar, pemilihan Rais Am sudah dimulai dengan
tahap penjaringan bakal calon. Acara pemilihan yang dimulai sejak pukul 11.00 WITA ini akan memilih calon Rais Am yang akan dipilih dalam babak selanjutnya jika memperoleh minimal 99 suara dari muktamirin. Hal ini sesuai dengan tata tertib pemilihan yang mensyaratkan, kandidat Rais Am bisa maju ke babak pencalonan kalau mendapat dukungan minimal 99 suara dari 503 suara.

Saat ini, pimpinan sidang pemilihan sedang menghitung jumlah surat suara hari hasil pencontrengan. Sementara pengurus Syuriah NU yang memiliki hak suara terlihat ada menunggu di dalam sambil melihat penghitungan kertas suara, dan ada pula yang keluar ruangan yang memang panas karena tidak berAC untuk makan siang dan sholat duhur. Rencananya, pukul 14.00 WITA akan dilakukan penghitungan suara.
(yid/mad)

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box