KH Said Agil Siradj, Manager NU yang Alim

Saturday, March 27, 2010


image
Makassar, CyberNews. KH Said Agil Siradj, kelahiran Cirebon 1953, yang memiliki hobi membaca, silaturahmi dan ziarah, juga memiliki tradisi keilmuan yang yang tinggi. Akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU pada Muktamar di Makassar Maret 2010. Dia akan menjadi seorang manager dari syuriah yang dipimpin kiai yang memiliki tradisi keilmuan yang kuat. Harapannya, NU bisa lebih dikenal tradisi pengembangan keilmuan yang kuat ketimbang melayani godaan politisi yang menyeret jamiyah ke kepentingan sesaat.
Sangat wajar jika almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menarik Agil dari pesantren di Kempek Cirebon dan diboyong ke Jakarta. Suami dari Nur Hayati Abdul Qodir Maklum Kiai Said mempunyai riwayat pendidikan formal yang cukup bergengsi di Arab Saudi, yaitu  S1 di Universitas King Abdul Aziz, Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, tamat 1982, S2 Universitas Ummu al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, tamat 1987 dan S3 Universitas Ummu al-Qura, jurusan Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1994

Bapak empat anak Pendidikan di pesantren diperoleh dari  Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon, Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Lirboyo Kediri (1965-1970) dan Pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjkarta (1972-1975)
Pengalaman organisasi dijalani ketika menjabat Sekertaris PMII Rayon Krapyak Jogjakarta (1972-1974), Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah (1983-1987), Wakil katib ‘aam PBNU (1994-1998), Katib ‘aam PBNU (1998-1999).
Dari latar belakang pendidikan itulah dia selalu mengembangkan pemikiran yang dinamis, dan sempat membuat kalangan nahdlyyin kaget mencerna pemikiran yang dilontarkan. Bahkan bagi rival politiknya pada Muktamar di Lirboyo, dia dituduh memiliki faham syiah yang hingga kini terus dihembuskan setiap menjelang muktamar NU.
( A Adib / CN14 )

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box