Sahal: NU Ada di Mana-mana, Tapi tak ke Mana-mana

Tuesday, March 23, 2010

MAKASSAR, (PRLM).- Rais Aam K.H. M.A. Sahal Mahfudh mengatakan, NU telah memilih jarak yang netral dengan kekuatan politik dan pemerintah sebagai organisasi yang mandiri dan independen. Sebagai konsekuensinya, dalam jalur politik, NU ada di mana-mana, tapi tidak ke mana-mana.

“Artinya NU menyilahkan warganya untuk memilih dan menyalurkan aspirasi pada parpol manapun. Namun tidak melupakan jati dirinya sebagai Nahdiyin,” kata Sahal pada pembukaan Muktamar ke-32 NU di Celebes Convention Center, Makassar, Sulsel, Selasa (23/3).

Terkait kemitraan dengan pemerintah, Sahal mengatakan, dalam hal tertentu NU selalu mendukung kebijakan pemerintah. Namun dalam hal lain, NU akan bersikap kritis jika kebijakan yang ada dianggap tidak sejalan dengan visi kebangsaan yang telah dirumuskan bersama.

Sahal mengakui, belakangan ini watak kebangsaan NU terusik dengan banyaknya godaan para ulama untuk terlibat dalam politik praktis. Padahal, peran ulama seharusnya hanya sebagai pendorong dan pemberi semangat ke arah dinamika politik, ekonomi dan sosial budaya. “Ulama akan lebih terhormat manakala tampil sebagai sumber inspirasi dalam menjawab tantangan dan menyelesaikan persoalan kebangsaan yang ada,” ujarnya.

Kendati demikian, Sahal menekankan, komitmen ulama untuk tidak terjun dalam politik praktis harus dibarengi komitmen pemerintah dalam merumuskan pembangunan masa depan bangsa.

“Ulama jangan hanya dijadikan ‘pemadam kebakaran’ yang hanya diperlukan saat ada masalah. Ulama idealnya tidak hanya diundang oleh Kementerian Sosial. Namun dilibatkan juga oleh perencana pembangunan seperti Bappenas,” tuturnya. (A-97/A-178/das)***

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box