Prof KH Aliyafie: Kalau Kiai Sahal Tidak Mau Lagi, Kasi Kiai Talha

Tuesday, March 23, 2010
Laporan: AS Kambie. tribuntimurcom@yahoo.com
SELASA, 23 MARET 2010 | 23:53 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Usia Prof KH Ali Yafie sudah memasuki 84 tahun. Kecintaan ulama sepuh kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, 1 September 1926, ini terhadap Nahdlatul Ulama (NU) tak luntur.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) pertama (dulu disebut Khatim Aam PB DDI) ini masih aktif memantau perkembangan Muktamar Ke-32 NU di kediamannya di Jakarta.

Meski secara fisik tak hadir di tengah nahdliyyin, namun semangat Aliyafie tetap mengiringi muktamirin.

Melalui saluran telepon, Selasa (23/3), Tribun berhasil mendapat sedikit keterangan dari Aliyafie soal harapannya dalam Muktamar Ke-32 NU ini.

"Berikanlah ulama itu haknya. Saya mengajak muktamirin tetap menghargai ulama dan memperlakukan ulama pada tempatnya," ujar Aliyafie dengan suara pelan.

Sejak tahun 1965 hingga 1971, Aliyafie menjadi Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Ujung Pandang (kini, UIN Alauddin Makassar). Sejak ini pulah Aliyafie mulai aktif di NU tingkat provinsi.

Pada Muktamar NU tahun 1971 di Surabaya, Jawa Timur, Aliyafie terpilih menjadi Rais Syuriyah NU dan setelah pemilu diangkat menjadi anggota DPR.

Pada Muktamar NU di Semarang, Jawa Tengah, 1979, dan Muktamar NU di Situbondo, Jawa Timur, 1984, ia terpilih kembali sehagai Rais Syuriah, dan di Muktamar Krapyak 1989 terpilih sebagai wakil Rais Aam. Tahun 1991, Aliyafie diangkat sebagai pejabat sementara Rais Aam NU.

Perjalanan panjang Aliyafie di Syuriah NU itu membuat perhatiannya terpusat pada bidang ini hingga kini.

Di tanya soal "riak" menjelang pemilihan Rais Aam NU ini, Aliyafie meminta muktamirin menghargai ulama.

"Kalau Pak Kiai Sahal masih mau, berikan beliau haknya sebagai ulama. Tapi kalau Kiai Sahal tidak bersedia lagi, saya kira yang cocok adalah Kiai Talha Hasan," ujar Aliyafie.

Aliyafie tak bersedia berbicara lebih jauh selain kalimat-kalimat tersebut. Berkali-kali dia menekankan, "Kalau Pak Kiai Sahal masih mau, kasi beliau lagi. Kalau tidak, Kiai Talha Hasan yang pas."(*)

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box