Makassar (ANTARA News) - Sejumlah delegasi asing yang hadir pada Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) optimistis organisasi massa (Ormas) Islam ini mampu membawa perubahan bagi bangsa dan negara Indonesia dengan kepemimpinan yang baru.

"Kami yakin, warga NU bisa memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan bagi bangsa dan negara Indonesia untuk keluar dari berbagai macam persoalan," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdulrahman Mohammed Amen Al-Khayyat di Makassar, Selasa.

Menurut dia, kegiatan akbar yang digelar Ormas Islam terbesar di Indonesia ini, suatu kesempatan yang baik untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menentukan arah perjuangan organisasi ke depan.

Dia mengatakan, sejarah telah membuktikan jika organisasi ini mampu berkiprah tidak hanya di negerinya, tetapi juga menjadi perhitungan dalam organisasi Islam dunia melalui ketokohan sejumlah pemimpin yang pernah menjabat sebagai ketua umum PBNU.

Sementara itu, President The Australian Federation of Islamic Councils Inc. Hj Ikebal Mohammed Adam Patel mengatakan, pihaknya optimistis melalui Muktamar ke-32 NU ini, energi para muktamirin mampu tersalurkan untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi masa depan NU ke depan.

"Pemimpin yang mampu menjembatani keharmonisan antara masyarakat dan pemimpinnya, termasuk menciptakan kader-kader yang memiliki pemikiran positif," katanya.

Mengenai adanya sinyalemen yang mendiskreditkan kelompok penganut Agama Islam sebagai pelaku teror di sejumlah negara, termasuk Australia, ia mengatakan, peranan organisasi Islam seperti NU harus mampu menepis anggapan tersebut, dengan melakukan pembinaan pada masyarakat atau umat muslim.

"Sesungguhnya umat Islam itu mencintai perdamaian, kalaupun ada sinyalemen bahwa muslim radikal itu terkait terorisme, itu tidak terlepas dari pengaruh perkembangan politik suatu negara dan dunia," ujarnya.
(T.S036/R009)