WASPADA ONLINE MAKASSAR - Politisi muda Nahdatul Ulama, Khatibul Umam Wiranu, menyatakan NU tidak mungkin menjauhi politik, namun sebagai organisasi keagamaan politik NU tentu tidak berorientasi kepada kekuasaan.
"Dengan berbagai sejarah dan pengalamannya, NU tidak mungkin tidak berpolitik. Tetapi berpolitik bagi NU adalah merumuskan secara taktis dan strategis politik kenegaraan untuk kepentingan dakwah NU," kata Wiranu, malam ini.
Oleh karena itu, lanjut mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu, NU harus berada di atas semua partai politik.
Sementara, katanya, sudah saatnya bagi NU untuk lebih serius menggarap bidang perekonomian, dan muktamar ke-32 kali ini bisa dijadikan sebagai titik awal gerakan ke arah itu.
Ia juga mengatakan, bahwa setiap 29 tahun terjadi perubahan orientasi NU sejak organisasi itu didirikan sebagai organisasi keagamaan pada 1926 silam. Pada 1955 NU tampil sebagai salah satu peserta pemilihan umum setelah menyatakan diri sebagai partai politik pada 1953.
Selanjutnya, kata Wiranu, saat muktamar di Situbondo pada 1984 silam, NU mengubah orientasinya menjadi organisasi keagamaan dan sosial.
Menurut Wiranu, pada 2013 sudah saatnya NU berubah menjadi organisasi yang berperan nyata di bidang perekonomian. "Muktamar inilah yang seharusnya mengagendakan model-model gerakan ekonomi yang harus dibangun NU menyongsong 2013," pungkasnya. Editor: HERU SUSILO PRAYETNO (dat03/ann) |
0 comments:
Post a Comment