Politik NU Bukan untuk Mencari Jabatan

Tuesday, March 23, 2010

Selasa, 23 Maret 2010, 15:49 WIB

Smaller Reset Larger
Muktamar NU ke-32

JAKARTA--Nahdlatul Ulama (NU) menegaskan sikapnya yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. Politik yang dijalankan ormas Islam terbesar di Indonesia itu bukan untuk kepentingan kelompok atau golongan tertentu.

''Politik NU haruslah politik untuk bangsa dan negara serta seluruh rakyat, bukan politik untuk kelompok atau golongan, apalagi sekedar untuk memperebutkan jabatan,'' tegas Rais Syuriah PBNU, KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, saat menyampaikan pidato pembukaan Muktamar NU ke-32 Di Makassar, Selasa (23/3).

Menurut Sahal, NU siap bergandengan tangan dengan pemerintah untuk kemaslahatan umat. Namun kerja sama itu bisa dilakukan tanpa mengikat diri dalam sebuah aliansi dengan pihak yang sedang memerintah. ''Namun, NU tidak perlu menjadi bagian dari pemerintah,'' sergahnya.

Dalam kesempatan itu, Sahal juga mengajak segenap bangsa Indonesia untuk memperkuat kembali komitmennya kepada NKRI. ''Marilah kita kuatkan lagi rasa cinta Tanah Air dan rasa cinta kepada segenap rakyat dan warga bangsa ini,'' pintanya serayang mengingatkan agar NU wajib memperbarui komitmennya untuk melepaskan diri dari politik partisan atau politik praktis.

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box