Masdar: NU Harus Terlepas Dari Politik Praktis

Sunday, March 21, 2010


Minggu, 21 Maret 2010, 13:50:38 WIB

Laporan: Zul Hidayat Siregar


Jakarta, RMOL.
Selama ini, NU sebagai Organisasi Kemasyarakatan hanya terhenti pada teori. Karena pada praktiknya, NU juga berpolitik praktis.

Untuk itu, Calon Ketua Umum PBNU Masdar Farid Masudi menegaskan bahwa dia akan mengakhiri segala cara kerja dan keterlibatan NU dalam politik praktis

“Agendanya, mengembalikan NU pada jalurnya sebagi ormas keagamaan baik secara pengakuan dan perilaku,” kata Masdar kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 21/3).

Masdar mengakui keterlibatan NU dalam politik selama ini karena adanya euphoria berdemokrasi, setelah kran kebebasan dibuka pada tahun 1998. NU, katanya, menjadi seperti lupa daratan setelah selama 30 tahun saluran untuk berpolitik tersebut tersumbat.

Untuk menjaga NU pada jalur sosial kegamaan dan tidak kembali pada politik praktis, Masdar mencanangkan bahwa semua pengurus NU di semua level pimpinan harus terbebas dengan politik.

“Ya tentu, pengurus NU semuanya tidak boleh merangkap jabatan di partai di semua tingkatan,” jelasnya.

Selain itu, tambahnya, ketika ada pimpinan NU, terutama top leaderdi semua level kepemimpinan, yang maju dalam pemilihan kepala daerah, pemiilhan presiden, dan juga calon legeslatif, harus mengundurkan diri.

“Dulu hanya non aktif, jadi ini maju selangkah. Harus mundur,” tegasnya.

Untuk itu, pada saat muktamar nanti, Masdar berharap seluruh peserta untuk tidak terpengaruh jika ada partai politik atau dari kekuasaan yang ingin mengarahkan pada salah satu calon.

“Kita tidak bisa menghalau angin, tapi kita berusaha untuk mengantisipasi agar tidak masuk angin,” katanya menganalogikan.

Akan tetapi, tambah Masdar, pada saat yang sama NU tetap harus menjadi payung bagi semua nahdhiyyin yang tersebar di berbagai partai politik. [zul]

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box