Kiai Sahal: Jangan Tersedot soal Kandidat

Sunday, March 21, 2010
SENIN, 22 MARET 2010 | 09:41 WITA | 793 HITS

Muktamar Ke-32 NU Dibuka di Makassar Besok
JAKARTA -- Rais Am PB NU KH Sahal Mahfudz mengingatkan agar perhatian muktamar yang akan dimulai besok (22/3) tidak tersedot pada persoalan kandidat semata. Termasuk soal pencalonan kembali dirinya sebagai rais am, pemimpin Pondok Pesantren Maslakul Huda, Pati, itu belum mau berbicara banyak.

"Yang penting, muktamarnya bisa sukses dulu,? kata Kiai Sahal di sela acara launching buku Keluarga Maslahah Terapan Fikih Sosial Kiai Sahal di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu (20/3). Menurut dia, persoalan kandidat dan semacamnya hanya bagian kecil dari muktamar.

Menurut dia, ada persoalan mendasar di NU yang harus diutamakan. "Yang paling mendasar bagi NU itu apa sekarang" Kalau itu sudah digolkan dalam keputusan muktamar, itu baru sukses,? ujar Kiai Sahal.

Meski demikian, dia tidak mau merinci persoalan di NU yang harus menjadi perhatian di muktamar tersebut. "Intinya, sukses muktamar itu bukan siapa dan siapa," katanya. Sejumlah pihak mendorong agar Kiai Sahal bersedia kembali memimpin NU sebagai rais am.

Jika bersedia dicalonkan, nama Kiai Sahal diperkirakan bersaing ketat dengan Ketua Umum Tanfidziah PB NU saat ini Hasyim Muzadi. Hasyim diperkirakan juga banyak mendapat dukungan untuk menduduki posisi rais am. Nama lain yang juga santer disebut-sebut layak menempati posisi tertinggi di NU itu adalah Wakil Rais Am KH Tholchah Hasan.

Perang Spanduk Bakal Kandidat

Sementara itu, suhu persaingan kandidat ketua umum PB NU sangat terasa di sepanjang perjalanan menuju arena muktamar di Asrama Haji Sudiang, Makassar. Hal tersebut setidaknya terlihat dari spanduk dan baliho yang dipasang pendukung masing-masing kandidat. Atribut itu terpasang di banyak jalur protokol kota asal mantan Wapres Jusuf Kalla tersebut. Terutama mulai dari Bandara Hasanuddin menuju lokasi muktamar.

Beberapa spanduk bakal calon yang cukup mendominasi, antara lain, bergambar KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Said Aqil Siradj, dan Slamet Effendy Yusuf. Isi spanduk mereka rata-rata mengucapkan selamat atas pelaksanaan Muktamar Ke-32 NU di Makassar. Namun, gambar para kandidat itu mencolok. "Wah, sudah perang spanduk seperti mau pemilihan kepala daerah saja," kata Munawar, salah seorang peserta muktamar dari Surabaya.

Jika kandidat ketua umum tanfidz menyebar di jalur-jalur protokol, tidak demikian bakal calon rais am. Praktis gambar bakal calon rais am tidak tampak. Tidak terlihat poster Kiai Sahal atau Hasyim Muzadi. Begitu juga poster dari KH Tolchah Hasan yang disebut-sebut bisa menjadi kuda hitam dalam perebutan kursi rais am itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, nama Kiai Sahal dan Hasyim bakal bersaing ketat. Kiai Sahal, misalnya, mendapatkan dukungan dari sejumlah rais syuriah. Terutama dari Jawa Tengah dan luar Jawa. Untuk Hasyim, agaknya, barisan utama pendukungnya berasal dari Jawa Timur. Keputusan untuk mengusung nama Hasyim itu juga sudah disepakati dalam muskwerwil di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. (dyn/hud/jpnn/c6/tof)

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box