Kiai Sepuh Desak Muktamar NU Jewer Politikus PKB

Saturday, March 20, 2010

JUM'AT, 19 MARET 2010 | 16:30 WI

TEMPO Interaktif, Kediri - Pengasuh Pondok Pesantren As`saidiyah Jamsaren Kediri Kiai Anwar Iskandar mendesak Muktamar Nahdlatul Ulama di Makassar membahas perilaku politikus Partai Kebangkitan Bangsa yang menyimpang. Mereka dinilai kerap memanfaatkan NU untuk kepentingan politik tanpa memberikan kontribusi apapun.

Menurut Kiai Anwar yang juga juru bicara Forum Pengasuh Pondok Pesantren dan Habaib se-Jawa Timur dan Jawa Tengah ini, forum Muktamar NU sangat strategis untuk mengembalikan khitah PKB pada jalurnya. Sebagai organisasi politik yang melahirkan PKB, NU memiliki kewenangan untuk menjewer PKB. “Mereka sudah melenceng jauh dari kepentingan NU,” kata kiai sepuh ini kepada Tempo, Jumat (19/3).

Di mata Kiai Anwar, orang-orang yang menakhodai PKB tak ubahnya angkutan umum yang melupakan terminal. Setelah diberi keleluasaan untuk berkendara, sang nakhoda justru keasyikan sendiri dan tidak kembali ke terminal. “Ini sama persis dengan para politikus PKB yang memanfaatkan warga NU untuk kampanye, setelah itu dibuang,” kata kiai yang sering disapa Gus War.

Namun demikian, dia mengatakan tidak sependapat terhadap usulan sejumlah perwakilan Pengurus Cabang NU yang meminta forum Muktamar melepas PKB dari NU. Sebab bagaimanapun ada hubungan sejarah yang sangat kuat antara PKB dan NU yang tidak bisa dipisahkan.

Sebelumnya Kiai Anwar memotori berdirinya Forum Pengasuh Pondok Pesantren dan Habaib se-Jawa Timur dan Jawa Tengah yang mendukung pencalonan Hasyim Muzadi sebagai Rois Am Syuriah dan Salahuddin Wahid sebagai Ketua Umum NU. Forum yang terdiri dari 50 kiai sepuh ini berkumpul di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri untuk membahas rekomendasi Muktamar yang akan diikuti oleh seluruh perwakilan PCNU di Indonesia.

HARI TRI WASONO

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box