Marwan: NU Akan Hancur Bila Dipimpin Politisi

Friday, March 19, 2010
Ini sebagai upaya mendorong supaya cita-cita awal NU bisa dikembalikan.
JUM'AT, 19 MARET 2010, 18:32 WIB
Amril Amarullah, Mohammad Adam
Lambang NU (Nahdlatul Ulama)

VIVAnews -- Bukan tanpa alasan Marwan Jafar meluncurkan buku Ahlussunah Wal Jama'ah menjelang Muktamar NU yang akan diselenggarakan pada 23-28 Maret 2010 di Makassar.

Marwan menyatakan selain untuk mencerahkan warga NU mengenai ideologi ahlussunah wal jama'ah, buku tersebut juga diharapkan bisa menentukan ke mana arah NU yang tengah menghadapi pertarungan blok sekarang ini.

"Ini penting saya kira. Ada pertarungan sekarang, satu kelompok cenderung yang politisi dan satu lagi kelompok yang memperjuangkan idealitas NU sebagaimana mestinya," kata Marwan di DPR, Jakarta, Jumat 19 Maret 2010.

Karena itu, dia berupaya mendorong supaya cita-cita awal NU bisa dikembalikan, dan bukannya dibawa ke dalam benturan politik praktis.

"NU harus dikembalikan kepada ranahnya yang menempatkan ulama yang betul-betul mendalami keilmuan keagamaan, bukan politisi," kata Marwan.

Meski begitu, Marwan menyerahkan sepenuhnya kepada warga NU didalam Muktamar untuk menilai dan menentukannya. Namun dirinya mencemaskan jika NU nanti dipimpin oleh politisi karena akan tidak dihargai lagi oleh masyarakat.

"Bagi saya, NU kalau memang nanti dipimpin politisi, bukannya ulama, ya tunggu waktunya untuk hancur," ujar Marwan.

Tidak hanya itu, NU juga akan tidak dihargai lagi nantinya. "NU harus dikembalikan kepada ranah dan otoritas ulama," tuturnya.

PKB dalam hal ini, lanjut Marwan, tidak terlibat. Kalau pun ada kader PKB yang ikut di muktamar NU itu, menurut marwan itu adalah mewakili diirnya sendiri, bukannya partai.

• VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box