Jakarta (ANTARA News) - Puluhan pemuda yang tergabung \"Kaum Muda\" Nahdlatul Ulama (NU) menolak pencalonan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi sebagai Rais Am (pemimpin tertinggi) NU pada Muktamar ke-32 NU, di Makassar, 22-27 Maret 2010.

Penolakan tersebut disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung PBNU Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat siang, yang dikoordiner Anas Syarifudin.

Anas dalam orasinya mengatakan, selama kepemimpinan KH Hasyim Muzadi di PBNU (2000-2005) dan (2005-2010) telah menjadikan NU bergerak dalam politik yang praktis dan pragmatis, sehingga terjadi penurunan kepercayaan warga terhadap organisasi maasa Islam terbesar di Indonesia itu.

Oleh karena itu, katanya, \"Kaum Muda\" NU mengimbau menolak KH Hasyim Muzadi dicalonkan menjadi Raim Am NU pada periode mendatang, demi kejayaan NU di masa mendatang.

Anas mengharapkan, Muktamar NU di Makassar menghasilkan keputusan bagi kemaslatan warga dan tidak dicampuri kepentingan politik praktis, karena sesuai hasil Muktamar NU 1984 di Situbondo, Jatim, NU kembali ke \"khiitah\" yaitu tidak lagi berpolitik praktis.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung tertib itu hanya diawasi sejumlah Satpam di gedung PBNU, namun sempat terjadi aksi mendorong pintu gerbang karena massa berkeinginan memasuki gedung PBNU, yang akhirnya pengunjukrasa terpaksa membubarkan diri.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Nasihin Hasan mengatakan, dukungan terhadap Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi untuk menjabat Rais Aam NU semakin menguat pada Muktamar NU, di Makassar, 22-27 Maret mendatang.

Nasihin Hasan mengatakan dari komunikasi yang dilakukan Lakpesdam dengan sejumlah pengurus wilayah (PW) dan pengurus cabang (PC) NU, sekitar 70 persen mendukung Hasyim. PW dan PC NU merupakan peserta muktamar yang memiliki hak suara dalam pemilihan rais am dan ketua umum PBNU.

Sementara untuk calon ketua umum, kata Nasihin, dukungan terhadap Ahmad Bagdja, saat ini salah satu ketua PBNU, juga lumayan besar, yakni sekitar 40 persen.

\"Survei juga dilakukan oleh salah satu media dan sudah dicross-check oleh Lakpesdam,\" ujarnya.
(R009/AR09)